Masa kini dan mendatang dunia menjadi sangat interaksi dan interdependensi, segala problema dan fenomena yang terjadi dan menyentuh kelangsungan hidup manusia bahkan bangsa memerlukan respon yang berkualitas, baik dari aspek kualitas personal dan pula kualitas manajerial.
Globalisasi yang merupakan suatu proses yang dinamis dari interaksi dan interdependensi pada skala internasional, berbagai aspek terkait didalamnya baik pandangan dan pemikiran maupun berbagai produk dan kebudayaan. Tingginya intensitas perubahan hubungan sosial-ekonomi-politik termasuk perubahan dalam profesi militer yang kita kenal Revolution in Military Affairs menjadikan globalisasi telah membentuk jaringan tanpa batas sebagai konsekwensi integrasi transnasional dan transbudaya yang berkaitan kegiatan manusia dengan lingkungan termasuk teknologi informasi sebagai konektor globalisasi.
Banyak manfaat globalisasi yang dirasakan oleh kemanusiaan di sisi lain tantangan globalisasi juga memerlukan kemampuan kepemimpinan untuk mengendalikan arus globalisasi, mengapa?.
Bila kita lengah, maka globalisasi bisa menggerus solidaritas sosial dan timbul kecenderungan gaya hidup individualistis dan bila kita tidak memiliki sikap dan semangat bersaing maka yang terjadi kita menjadi bangsa yang tenggelam arus globalisasi yang tidak bisa menunggu apalagi berhenti. Bangsa Indonesia memiliki modalitas dan potensi yang unggul untuk berkiprah dalam globalisasi. Aspek geografi dan demografi Indonesia adalah kekuatan yang bisa menembus globalisasi, di pihak lain ada keperluan dinamis menjawab tantangan globalisasi untuk mempersiapkan personal future yang memiliki stamina yang kuat dan berkelanjutan dalam merespons globalisasi
Kerjasama dan komunikasi menjadi pilihan utama dalam mengisi Interdependensi dan interaksi di semua aspek kehidupan manusia tanpa abaikan nilai budaya bangsa. Globalisasi akan menimbulkan berbagai perubahan tetapi karakter bangsa dan kepentingan nasional tidak boleh tergerus oleh globalisasi. Kita memerlukan nilai kepemimpinan yang mampu mengendalikan dampak globalisasi bukan sebaliknya.
Militer dalam globalisasi juga mengalami pergeseran walaupun “Ultima Ratio” masih tetap, namun diperankan untuk memberikan pemberitahuan dini dan penyelamat kedaulatan dan kelangsungan hidup negara. Disinilah hubungan sipil dan militer berinteraksi dan bersinergi dalam pemerintahan sipil. Sama halnya hubungan militer dan media dalam era keterbukaan era global menjadi mitra yang saling memberikan manfaat bagi keperluan informasi publik.
Globalisasi memerlukan pemikiran yang universal disertai tindakan yang kenyal, sudah saatnya pemikiran global tidak lagi disertai tindakan lokal. Memahami perubahan arus globalisasi sangat penting bagi generasi bangsa, karena kecenderungan dan dampak globalisasi hanya bisa diatasi dan ditangani oleh bangsa itu sendiri. Disinilah perlunya negara sedini mungkin mempersiapkan pemimpin yang berkualitas global tanpa harus menunggu lama karena globalisasi sudah menjadi iklim dunia.